Minggu, 11 Januari 2015

Pengertian Gaya Kognitif

Gaya kognitif menunjuk kepada karakteristik individu dalam usaha mengorganisasikan lingkungan secara konseptual (Goldstein dan Blackman, 1978:2). Lebih rinci dinyatakan bahwa gaya kognitif adalah koleksi strategi atau pendekatan untuk menerima, mengingat, dan berpikir yang cenderung digunakan individu untuk memahami lingkungannya (Aiken, 1997:343). Setiap individu akan memilih cara yang disukainya untuk memproses informasi sebagai respon terhadap stimuli lingkungan. Ada individu yang menerima informasi seperti disajikan, sementara individu yang lain mereorganisasikan informasi dengan caranya sendiri.
Park (1996:639) menyatakan bahwa gaya kognitif merupakan karakteristik individu dalam berpikir, merasakan, mengingat, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Informasi yang tersusun baik, rapi, dan sistematis lebih mudah diterima oleh individu tertentu. Individu lain lebih mudah menerima informasi yang tersusun tidak terlalu rapi dan tidak terlalu sistematis.
Sebagai karakteristik perilaku, gaya kognitif berada lintas kemampuan dan kepribadian serta dimanifestasikan pada beberapa aktivitas dan media (Anastasi dan Susana Urbina, 1997:444). Gaya kognitif menunjukkan adanya variasi antar individu dalam pen-dekatannya terhadap satu tugas tetapi variasi itu tidak menunjukkan tingkat intelegensi atau kemampuan tertentu. Individu-individu yang memiliki gaya kognitif yang sama belum tentu memiliki kemampuan yang sama.
Setiap individu memiliki karakteristik yang khas, yang tidak dimiliki oleh individu lain. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa setiap individu berbeda satu dengan yang lain. Selain berbeda dalam tingkat kecakapan memecahkan masalah, taraf kecerdasan, atau kemampuan berpikir, siswa juga dapat berbeda dalam cara memperoleh, menyimpan serta menerapkan pengetahuan.  Mereka dapat berbeda dalam cara pendekatan terhadap situasi belajar, dalam cara mereka menerima, mengorganisasikan dan menghubungkan pengalaman-pengalaman mereka, dalam cara mereka merespons metode pengajaran tertentu. Perbedaan-perbedaan antar pribadi yang menetap dalam cara menyusun dan mengolah informasi serta pengalaman-pengalaman ini dikenal gaya kognitif. (Slameto, 2003:160).
 Gaya kognitif merupakan cara siswa yang khas dalam belajar, baik yang berkaitan dengan cara penerimaan dan pengolahan informasi, sikap terhadap informasi , maupun kebiasan yang berhubungan dengan lingkungan belajar. Gaya  kognitif merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam merancang pembelajaran. Keduduka gaya kognitif dalam proses pembelajaran tidak dapat diabaikan. Karena gaya kognitif ini merupakan salah satu karakteristik siswa yang masuk dalam variabel kondisi pembelajaran, dismping karakteristik siswa lainnya seperti motivasi, minat, bakat, sikap dan kemampuan berfikir, dan lain-lain. Sebagai salah satu karakterisrik siswa, kedudukan gaya kognitif dalam proses pembelajaran penting diperhatikan guru atau perangcang pembelajaran sebab rancangan pembelajaran yang disusun dengan mempertimbangkan gaya kognitif berarti menyajikan materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan potensi yang dimiliki siswa.
Gaya kognitif merujuk pada cara seseorang memproses, menyimpan maupun menggunakan informasi untuk menanggapi suatu tugas atau menanggapi berbagai jenis situasi lingkungannya. Disebut sebagai gaya dan bukan sebagai kemampuan karena merujuk pada bagaimana seseorang memproses informasi dan memecahkan masalah dan bukan merujuk pada bagaimana proses penyelesaian yang terbaik.
Hsiao Yu-ping mengemukakan bahwa penumbuhan dan pengaktifan proses kognitif sangat erat hubungannya dengan karakteristik proses kognitif siswa. Dengan demikian, untuk meningkatan proses kognitif  dalam diri siswa, diperlukan perhatian terhadap karakteristik setiap individu siswa. Dalam rangcangan pembelajaran pengorganisasian model elaborasi dan pengorganiasasian buku teks, sebelum rangcangan disusun. Hal yang dilakukan guru terlebih dahulu  adalah mengadakan pengetesan terhadap karakteristik siswa yang diarahkan pada pengetesan gaya kognitif. Dengan pengetesan gaya kognitif tersebut, guru atau perangcang pembelajaran dapat mengetahui tentang gaya kognitif yang dimiliki siswa.   
Beberapa batasan para ahli tentang gaya kognitif tersebut diantaranya Witkin mengemukaan bahwa gaya kognitif sebagai ciri khas siswa dalam belajar. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Shirley dan Rita menyatakan bahwa gaya kognitif merupakan karakteristik individu dalam berpikir, merasakan, mengingat, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Informasi yang tersusun baik, rapi, dan sistematis lebih mudah diterima oleh individu tertentu. Individu lain lebih mudah menerima informasi yang tersususn tidak terlalu rapi dan tidak terlalu sistematis.
Sebagai karakteristik perilaku, gaya kognitif berada pada lintasan kemampuan dan kepribadian serta dimanifrestasikan pada beberapa aktivitas dan media. Gaya kognitif menunjukan adanya variasi antar individu dalam pendekatannya terhadap satu tugas, tetapi variasi itu tidak menunjukan intelegensi atau kemampuan tertentu.
Selanjutnya Ardana, I Made menjelaskan bahwa banyak variasi gaya kognitif yang diminati para pendidik, mereka membedakan gaya kognitif berdasarkan dimensi, yakni: (a)    Perbedaan aspek psikologis, yang terdiri dari filed independence(FI) dan filed dependence(FD),  (b) Waktu pengalaman konsep, yang terdiri dari gaya impulsive dan gaya reflective. Sedangkan menurut Keefe (dalam Ardana, I Made) bahwa:  gaya kognitif dapat dipilah dalam dua kelompok,yaitu dalam menerima informasi (reception style) dan gaya kognitif dalam pembentukan konsep dan retensi (concept formation and retention style).
Gaya dalam menerima informasi lebih berkaitan dengan persepsi dan analisis data, sedangkan gaya dalam pembentukan konsep dan retensi mengacu pada perumusan hipotesis, pemecahan masalah dan proses ingatan. Keefe juga menambahkan, bahwa gaya kognitif merupakan bagian dari gaya belajar, dan gaya belajar berhubungan (namun berbeda) dengan kemampuan intelektual.   Definisi-definisi tersebut di atas mengungkapkan bahwa gaya kognitif  memiliki indikator dalam  cara yang khas pemfungsian kegiatan perseptual yaitu: (1) kebiasaan memberikan perhatian, (2) menerima, menangkap, merasakan, menyeleksi, mengorganisasikan stimulus atau informasi, (3) Dan memfungsikan kegiatan intelektual yaitu: menginterpretasi, mengklasifikasi, mengubah bentuk informasi intelektual. Cara yang khas tersebut bersifat konsisten dan dapat memasuki ke seluruh tingkah laku, baik dalam aspek kogkitif maupun dalam aspek afektif.

Berdasarkan uraian tentang gaya kognitif tersebut,  dapat diketahui bahwa gaya kognitif dapat dipandang sebagai salah satu variabel dalam pembelajaran. Dalam hal ini, kedudukannya merupakan variabel karakteristik siswa, dan keberadaannya bersifat internal. Artinya gaya kognitif merupakan kapabilitas seseorang yang berkembang seiring dengan perkembangan kecerdasannya. Bagi siswa, gaya kognitif tersebut sifatnya given dan dapat berpengaruh pada hasil belajar mereka. Dalam hal ini siswa yang memiliki gaya kognitif tertentu memerlukan strategi pembelajaran tertentu pula untuk memperoleh hasil belajar yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar