Kemampuan komunikasi matematika bilamana siswa telah menguasai
indicator–paradigma yang direkomendasikan NCTM (2000, standars . nctm) sebagai
berikut:
(1) dapat menyatakan ide matematik dengan
lisan, tulisan, mendemonstrasikan dan menggambarkan dalam bentuk visual, (2)
dapat memahami, menginterpretasikan dan menilai ide matematik yang disajikan
dalam bentuk tulisan atau visual, (3) dapat menggunakan bahasa, notasi
dan struktur matematik untuk menyajikan ide, menggambarkan hubungan pembuatan model.
Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan
bahwa kemampuan komunikasi matematika merupakan kemampuan menyatakan ide
matematika melalui lisan dan tulisan. Kemampuan komunikasi matematika lisan
siswa dapat diukur saat siswa tersebut mengemukakan pengetahuan matematika
mereka. Kemampuan komunikasi matematika tulisan dapat diukur melalui tulisan
siswa mengenai matematika.
Indikator komunikasi matematika menurut john (2008:5) adalah sebagai
berikut:
a. Mengatur dan mengembangkan pemikiran
matematika melalui komunikasi.
b. Mengkomunikasikan pemikiran matematika secara
koheren dan jelas.
c.
Menganalisis dan menilai pemikiran dan strategi
matematika orang lain.
d. Menggunakan bahasa matematika untuk
menyampaikan ide dengan tepat.
Berkaitan dengan
komunikasi matematik atau komunikasi dalam matematika ini, Rahman (2008:684)
menyatakan kemampuan yang tergolong pada komunikasi matematika di antaranya
adalah :
a.
Menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau
benda nyata ke dalam bahasa, symbol, idea, atau model matematik,
b.
Menjelaskan idea, situasi, dan relasi matematika
secara lisan atau tulisan.
c.
Mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang
matematika.
d. Membaca dengan pemahaman suatu representasi
matematika tertulis
e.
Membuat konjetur,
menyusun argument, merumuskan definisi, dan generalisasi,
f.
Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraph
matematika dalam bahasa sendiri.
Menurut
Utari Sumarmo yang dikutip oleh Gusni Satriawati (2003: 110), kemampuan
komunikasi matematika merupakan kemampuan yang dapat menyertakan dan memuat
berbagai kesempatan untuk berkomunikasi dalam bentuk:
a. Merefleksikan
benda-benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika.
b. Membuat
model situasi atau persoalan menggunakan metode lisan, tertulis, konkrit, dan
grafik.
c. Menyatakan
peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.
d. Mendengarkan,
berdiskusi, dan menulis tentang matematika.
e. Membaca
dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis.
f. Membuat
konjektur, menyusun argumen, merurnuskan definisi, dan generalisasi.
g. Menjelaskan
dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari.
Selain
itu menurut Brenner, M. E. (1998) komunikasi matematika adalah: kemampuan (1)
menyatakan ide matematika melalui ucapan, tulisan, demonstrasi, dan
melukiskannya secara visual dalam tipe yang berbeda, (2) memahami, menafsirkan,
dan menilai ide yang disajikan dalam tulisan, lisan, atau dalam bentuk visual,
(3) mengkonstruksi, menafsirkan dan menghubungkan bermacam-macam representasi
ide dan hubungannya. Melakukan komunikasi matematika merupakan serangkaian
kegiatan pembelajaran matematika yang indikatornya untuk siswa setingkat SMP
adalah sebagai berikut:
a. Membuat
model dari suatu situasi melalui lisan, tulisan, benda-benda konkret, gambar,
grafik, dan metode-metode aljabar,
b. Menyusun
refleksi dan membuat klarifikasi tentang idea-idea matematika,
c. Mengembangkan
pemahaman dasar matematika termasuk aturan-aturan definisi matematika,
d. Menggunakan
kemampuan membaca, menyimak, dan mengamati untuk menginterpretasi dan
mengevaluasi suatu idea matematika,
e. Mendiskusikan
ide-ide, membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi, dan
generalisasi,
f. Mengapresiasi
nilai-nilai dari suatu notasi matematis termasuk aturan-aturannya dalam
mengembangkan ide matematika
Berdasarkan
indikator di atas maka penelitian ini menggunakan Indikator kemampuan
komunikasi matematika yang akan diamati antara lain : (1) Menggunakan kemampuan memberi gagasan (diketahui dan
ditanyakan) suatu ide matematika (2) Menjelaskan
ide dan relasi matematika dengan gambar (3) Menggunakan
notasi dan struktur matematik untuk
menyajikan ide menggambarkan hubungan
pembuatan model (4) Menyatakan gambar ke dalam model
matematika (5) Mengapresiasi nilai-nilai dari suatu
notasi matematis termasuk aturan-aturannya dalam mengembangkan ide matematika