Minggu, 11 Januari 2015

Aspek Komunikasi Matematika

Baroody (1993) mengemukakan lima aspek komunikasi, kelima aspek itu adalah:
a.       Representasi (representing), membuat representasi berarti membuat bentuk yang lain dari ide atau permasalahan, misalkan suatu bentuk table direpresentasikan ke dalam bentuk diagram atau sebaiknya. Representasi dapat membantu anak menjelaskan konsep atau ide dan memudahkan anak mendapatkan strategi pemecahan.Selain itu dapat meningkatkan fleksibelitas dalam menjawab soal matematika. Namun mulai dari NCTM 2000, kemampuan representasi matematis merupakan kemampuan tersendiri dan terpisah dari kemampuan komunikasi matematis.
b.      Mendengar (listening), aspek mendengar merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam diskusi. Kemampuan dalam mendengarkan topik-topik yang sedang didiskusikan akan berpengaruh pada kemampuan siswa dalam memberikan pendapat atau komentar. Siswa sebaiknya mendengar secara hati-hati manakala ada pertanyaan dan komentar dari temannya. Baroody (1993) mengemukakan bahwa mendengar secara hati-hati terhadap pernyataan teman dalam suatu grup juga dapat membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan matematika lebih lengkap ataupun strategi matematika yang lebih efektif.
c.       Membaca (reading), proses membaca merupakan kegiatan yang kompleks, karena di dalamnya terkait aspek mengingat, memahami, membandingkan, menganalisis, serta mengorganisasikan apa yang terkandung dalam bacaan.
Jadi kemampuan komunikasi matematis merupakan suatu cara bagi siswa untuk mengkomunikasikan ide-ide, strategi maupun solusi matematika baik secara lisan (berbicara) maupun tertulis serta merefleksikan pemahaman tentang matematika sehingga siswa yang mempelajari matematika mampu memahami dan menggunakan tata bahasa matematika yang meliputi kosakata dan struktur matematika, memahami serta mendeskripsikan informasi informasi penting dari suatu wacana matematika, mengetahui informasi-informasi cultural atau sosial dalam konteks permasalahan matematika, dan dapat menguraikan sandi/kode dalam pesan-pesan matematika. Keseluruhan indikator kemampuan komunikasi matematis tersebut terangkum dalam 4 aspek yang meliputi :
a.       Kemampuan tata bahasa (grammatical competence),
b.      Kemampuan memahami wacana (discourse competence),
c.       Kemampuan sosiolinguistik (sociolinguistic competence),

d.      Kemampuan strategis (strategic competence) agar siswa tertantang untuk berpikir dan benalar secara matematis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar