Minggu, 11 Januari 2015

Indikator Komunikasi Matematika

Kemampuan komunikasi matematika bilamana siswa telah menguasai indicator–paradigma yang direkomendasikan NCTM (2000, standars . nctm) sebagai berikut: (1) dapat menyatakan ide matematik dengan lisan, tulisan, mendemonstrasikan dan menggambarkan dalam bentuk visual, (2) dapat memahami, menginterpretasikan dan menilai ide matematik yang disajikan dalam bentuk tulisan atau visual, (3) dapat menggunakan bahasa,  notasi  dan struktur matematik untuk menyajikan ide,  menggambarkan hubungan pembuatan model.
Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematika merupakan kemampuan menyatakan ide matematika melalui lisan dan tulisan. Kemampuan komunikasi matematika lisan siswa dapat diukur saat siswa tersebut mengemukakan pengetahuan matematika mereka. Kemampuan komunikasi matematika tulisan dapat diukur melalui tulisan siswa mengenai matematika.
Indikator komunikasi matematika menurut john (2008:5) adalah sebagai berikut:
a.       Mengatur dan mengembangkan pemikiran matematika melalui komunikasi.
b.      Mengkomunikasikan pemikiran matematika secara koheren dan jelas.
c.       Menganalisis dan menilai pemikiran dan strategi matematika orang lain.
d.      Menggunakan bahasa matematika untuk menyampaikan ide dengan tepat.
Berkaitan dengan komunikasi matematik atau komunikasi dalam matematika ini, Rahman (2008:684) menyatakan kemampuan yang tergolong pada komunikasi matematika di antaranya adalah :
a.       Menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa, symbol, idea, atau model matematik,
b.      Menjelaskan idea, situasi, dan relasi matematika secara lisan atau tulisan.
c.       Mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang matematika.
d.      Membaca dengan pemahaman suatu representasi matematika tertulis
e.       Membuat konjetur,  menyusun argument, merumuskan definisi, dan generalisasi,
f.       Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraph matematika dalam bahasa sendiri.
Menurut Utari Sumarmo yang dikutip oleh Gusni Satriawati (2003: 110), kemampuan komunikasi matematika merupakan kemampuan yang dapat menyertakan dan memuat berbagai kesempatan untuk berkomunikasi dalam bentuk:
a.       Merefleksikan benda-benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika.
b.      Membuat model situasi atau persoalan menggunakan metode lisan, tertulis, konkrit, dan grafik.
c.       Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.
d.      Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.
e.       Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis.
f.       Membuat konjektur, menyusun argumen, merurnuskan definisi, dan generalisasi.
g.      Menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari.
Selain itu menurut Brenner, M. E. (1998) komunikasi matematika adalah: kemampuan (1) menyatakan ide matematika melalui ucapan, tulisan, demonstrasi, dan melukiskannya secara visual dalam tipe yang berbeda, (2) memahami, menafsirkan, dan menilai ide yang disajikan dalam tulisan, lisan, atau dalam bentuk visual, (3) mengkonstruksi, menafsirkan dan menghubungkan bermacam-macam representasi ide dan hubungannya. Melakukan komunikasi matematika merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran matematika yang indikatornya untuk siswa setingkat SMP adalah sebagai berikut:
a.       Membuat model dari suatu situasi melalui lisan, tulisan, benda-benda konkret, gambar, grafik, dan metode-metode aljabar,
b.      Menyusun refleksi dan membuat klarifikasi tentang idea-idea matematika,
c.       Mengembangkan pemahaman dasar matematika termasuk aturan-aturan definisi matematika,
d.      Menggunakan kemampuan membaca, menyimak, dan mengamati untuk menginterpretasi dan mengevaluasi suatu idea matematika,
e.       Mendiskusikan ide-ide, membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi, dan generalisasi,
f.       Mengapresiasi nilai-nilai dari suatu notasi matematis termasuk aturan-aturannya dalam mengembangkan ide matematika

                  Berdasarkan indikator di atas maka penelitian ini menggunakan Indikator kemampuan komunikasi matematika yang akan diamati antara lain : (1) Menggunakan kemampuan memberi gagasan (diketahui dan ditanyakan) suatu ide matematika (2) Menjelaskan ide dan relasi matematika dengan gambar (3) Menggunakan notasi  dan struktur matematik untuk menyajikan ide  menggambarkan hubungan pembuatan model (4) Menyatakan gambar ke dalam model matematika (5) Mengapresiasi nilai-nilai dari suatu notasi matematis termasuk aturan-aturannya dalam mengembangkan ide matematika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar